twitter
rss



AZKA EDUCATION BANDUNG
Siap Membantu Permasalahan belajar Anda !!!


"The Best Solution For Education"


Tri Komitmen Kami: 
"Prestasi, Terampil, dan Berkarakter"

Tri Khidmat Kami:
"Taqwa, Intelektual, dan Profesional"

Tri Motto Kami:
"Dzikir, Fikir, dan Amal Soleh"


Latar Belakang

Pentingnya Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya, Pendidikan tidak akan ada habisnya,. Pendidikan secara umum memiliki arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.Kita dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara, Nusa dan Bangsa.Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal ). Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai mati.Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup.Sehingga peran keluarga itu sangat penting bagi anak terutama orang tua.Orang tua mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.Kasih sayang yang diberikan orang tua tidak ada habisnya dan terhitung nilainya.Orang tua mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik misalnya, bagaimana kita bersikap sopan-santun terhadap orang lain, menghormati sesama, dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.

Keutamaan Menuntut Ilmu

يآيها الذين امنوآ اذا قيل لكم تفسحوا فى المجلس فافسحوا يفسح الله لكم واذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الله الذين امنوا منكم و الذين اوتوا العلم درجت و الله بما تعملون خبير المجادلة

11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari Abdullah bin Mas'ud ra Nabi Muhammad pernah bersabda : "Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini.  Pertama  orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah  al-Hikmah  dan berprilaku sesuai dengannya dan  mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)
Hadits  di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa hal. Memang iri atau perbuatan  hasud  adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu  pertama  menginginkan banyak harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq,  shadaqah  dan lainnya. Properti ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah,  kedua  menginginkan  ilmu  seperti yang dimiliki orang lain, kemudian  ilmu  itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga  diajarkan  kepada orang lain dengan ikhlash.


Hukum mencari  ilmu  itu wajib, dengan rincian,  pertama  hukumnya menjadi fardhu 'ain  untuk mempelajari  ilmu  agama seperti  aqidah , fiqih, akhlak serta Al-Qur'an.  Ilmu-ilmu  ini bersipat  praktis , artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam pengabdiannya kepada Allah .  Fardu 'ain  artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, tidak bisa tidak.
Dan  kedua  hukumnya menjadi  fardu kifayah  untuk mempelajari  ilmu  pengetahuan umum seperti: ilmu sosial , kedokteran, ekonomi serta teknologi . Fardu Kifayah  artinya tidak semua orang dituntut untuk memahami serta mempraktekkan   ilmu-ilmu  tersebut, bisa hanya sebagian orang saja.
Kewajiban  menuntut ilmu  ini ditegaskan dalam  hadits  nabi, yaitu:
رواه إبن عبد البر)) طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمة
Artinya:
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat "(HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas  hadits  di atas menyebutkan bahwa  menuntut ilmu  itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki atau perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan  ketentuan Islam .
Kewajiban  menuntut ilmu  waktunya tidak ditentukan sebagaimana dalam shalat, tetapi setiap ada kesempatan untuk  menuntutnya , maka kita harus  menuntut ilmu.  Menuntut ilmu  tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk  menuntut ilmu  dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. 

Banyak diantara masyarakat kita yang belum memahami dengan pendidikan luar sekolah. Meskpiun, dalam keseharian kita telah mnejalaninya dengan berinteraksi dengan orang lain atau melakukan kegiatan yang menghasilkan pengetahuan baru. Kini banyak bentuk pendidikan luar sekolah yang telah berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi.

Namun sebelum kita teralu jauh membahas tentang pendidikan luar sekolah sudah semestinya kita memamahami apa yang kita bahas. Kalau dalam buku pendidikan non formal yang di tulis oleh marzuki menjelaskan bahwa pendidikan informal adalah “proses belajar sepanjang hayat yang terjadi pada setiap individu dalam memperoleh nilai-nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan melalui pengalaman sehari-hari atau pengaruh pendidikan dan sumber-sumber lainnya di sekitar lingkungannya.”
Konsep pendidikan luar sekolah yang dikemukakan Marzuki ini senada dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun tentang sistem pendidikan nasional yaitu” jalur pendidikan yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat”.
Maka kita akan semakin jelas dengan konsep yang ada. Karena banyak masyarakat yang memandang bahwa pendidikan di luar sekolah adalah pendidikan keluarga. Pemahaman ini terlalu sempit untuk mendefinisikan tentang pendidiakn luar sekolah. Sebab kalau kita mau pahami bersama segala aktivitas yang berada di luar pendidikan formal untuk mendapatkan pengetahuan baru adalah pendidikan luar sekolah.
Misalnya saja ketika seseorang yang telah tidak menempuh pendidikan formal lagi, dia sedang membaca sebuah koran atau buku. Dia menemukan pengetahuan baru yang dapat meningktkan wawasannya, ini bisa disebut sebagai pendidikan luar sekolah. Belum lagi ketika bapak-bapak ronda di pos kampling, mereka sedang mengobrol satu sama lain, di dalam obrolan itu ada yang mendapatkan pengetahuan baru, maka dapat juga disebut dengan pendidikan luar sekolah.
Sebenarnya sudah banyak masyarakat kita yang melakukan pendidiakn ini setiap harinya, namun belum menyadari. Pendidikan luar sekolah juga bisa disebut dengan pendidikan sampai akhir hayat. Karena tidak dibatasi dengan umur atau hal-hal yang ada pada dunia pendidikan formal.
Oleh sebab itu keberhasilan sebuah pendidikan itu tidak hanya di tentukan oleh pendidikan formal saja. Sebab masih ada pendidikan  informal atau luar sekolah yang mempengruhinya. Sehingga sudah semestinya harus ada keseimbangan antara pendidikan formal dengan pendidikan  informal.